Friday, July 21, 2017

Asuransi tidak sesuai dengan Syariat Islam

Tidak bisa dipungkiri seseorang yang memiliki Asuransi, hidupnya selalu bergantung kepada perusahaan asuransi tersebut. Ketergantungan dengan asuransi menjadikannya merasa nyaman, tenang dan tidak kuatir rugi dalam kehidupannya. Kenapa ?  karena Asuransi menjanjikan kepada pesertanya sbb:
  1. Perlindungan.
  2. Ganti rugi (klaim) saat terkena musibah ( kecelakaan, kematian, sakit ).
  3. Jaminan hidup masa depan ( hari tua ).

Padahal dalam Asuransi itu semua adalah bentuk :
  1. Meminta perlindungan kepada selain Allah.
  2. Tidak ridha dengan takdir Allah.
  3. Tidak bertawakal kepada Allah.
Berikut dalil bahwa asuransi bertentangan dengan syariat Islam:


1. Larangan meminta perlindungan kepada selain Allah.
Allah berfirman: "Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui." (QS Al Ankabuut: 41)

2. Larangan tidak ridha dengan takdir Allah.
Allah berfirman: "Jika mereka sungguh-sungguh rida dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebahagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah", (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)." (QS At Taubah:59) 
Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya: “Sesungguhnya, besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridha dengan musibah itu maka baginya keridhaan Allah. Dan barang siapa yang marah (tidak ridha) dengan musibah berkenaan, maka baginya kemurkaan Allah.” (Hadis riwayat Tirmidzi)

3. Larangan tidak bertawakal kepada Allah.
Firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal."(Al Maa-idah:11)

Dari Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim.)




Wallahu A'lam


"IYYA KANA'BUDU WA IYYA KANASTA'IN".
"Hanya kepada-Mu lah saya beribadah, dan hanya kepada-Mu lah saya memohon pertolongan."


"inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamin"
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”






No comments:

Post a Comment