Tuesday, August 5, 2008

Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW

Fizikal Nabi

Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata:


Pentingnya Sunnah Rasulullah SAW

Dari Anas bin Malik ra. katanya, Rasulullah SAW telah berkata kepadaku: 'Hai anakku! Jika engkau mampu tidak menyimpan dendam kepada orang lain sejak dari pagi sampai ke petangmu, hendaklah engkau kekalkan kelakuan itu! Kemudian beliau menyambung pula: Hai anakku! Itulah perjalananku (sunnahku), dan barangsiapa yang menyukai sunnahku, maka dia telah menyukaiku, dan barangsiapa yang menyukaiku, dia akan berada denganku di dalam syurga! ' (Riwayat Tarmidzi)

Pentingnya Mentaati Rasulullah SAW

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Barangsiapa yang mentaatiku, maka dia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka dia telah mendurhakai Allah. Begitu pula, barangsiapa yang mentaati petugasku, maka dia telah mentaatiku, dan barangsiapa mendurhakai petugasku, maka dia telah mendurhakaiku.' (Riwayat Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra. lagi, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: 'Semua ummatku akan memasuki syurga kecuali yang enggan memasukinya. Siapa yang mentaatiku akan memasuki syurga, dan siapa yang mendurhakaiku, maka dialah orang yang enggan memasuki syurga.'(Riwayat Bukhari)

Rasulullah SAW Takut terhadap Keduniaan Yang Melimpah

Asy-Syaikhany mengeluarkan dari Abu Sa'id Al-Khudry di dalam sebuah hadits, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk di atas mimbar dan kami pun duduk di sekitar beliau, lalu beliau bersabda,
"Sesungguhnya yang paling kutakutkan atas kalian ialah jika Allah membukakan kesenangan dan perhiasan dunia kepada kalian."
Begitulah yang disebutkan di dalam At-Targhib Wat-Tarhib, 5/144.

Asy-Syaikany juga mengeluarkan sebuah hadits dari Amr bin Auf Al-Anshay Radhiyallahu Anhu, yang di dalamnya dia berkata, "Rasulullah Shallailahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Keadaan Lapar Rasulullah SAW

Muslim dan Tarmidzi telah meriwayatkan dari An-Nu'man bin Basyir ra. dia berkata: Bukankah kamu sekarang mewah dari makan dan minum, apa saja yang kamu mau kamu mendapatkannya? Aku pernah melihat Nabi kamu Muhammad SAW hanya mendapat korma yang buruk saja untuk mengisi perutnya!

Rumah Isteri-Isteri Nabi SAW

Ketika rombongan keluarga Nabi SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. sampai di Madinah, ketika itu Rasulullah SAW sedang membangun masjid dan ruangan-ruangan di sekeliling masjid itu. Lalu Nabi SAW menempatkan mereka di sebuah rumah milik Haritsah bin Nu'man ra. Rasulullah SAW menyempurnakan pernikahannya dengan 'Aisyah di ruangan itu. Dan Rasulullah SAW pun dikuburkan di tempat yang sama. Haritsah bin Nu'man memiliki beberapa rumah di sekitar masjid Nabawi. Apabila Rasulullah SAW menikahi seseorang, maka Haritsah akan pindah dari rumahnya demi beliau, sehingga akhirnya semua rumahnya digunakan untuk Rasulullah SAW dan istri-istri beliau. Nabi SAW membuat pintu masuk ke masjid meialui pintu kamar 'Aisyah. Sehingga diriwayatkan bahwa ketika beliau sedang beri'tikaf, beliau nienjengukkan kepalanya dari masjid lewat pintu 'Aisyah. lalu 'Aisyah mencuci kepala beliau sementara dia sedang haid.

Hijab (Tabir/Purdah) Isteri-Isteri Nabi SAW

Anas bin Malik ra. berkata, 'Pertama kali ayat tentang hijab diturunkan adalah ketika Rasulullah SAW menikahi Zainab binti jahsy. Pada pagi hari Rasulullah SAW menikahi Zainab beliau mengundang orang-orang lalu mereka makan dan kemudian pergi. Sekelompok orang masih tinggal bersama Nabi. Mereka tetap di sana untuk waktu yang lama. Rasulullah SAW bangkit dan aku pergi bersamanya hingga kami sampai di pintu ruangan 'Aisyah. Ketika beliau duga orang-orang itu mereka telah pergi, beliau kembali dan aku kembali bersamanya dan mereka ternyata sudah pergi. Maka beliau memasang tabir antara aku dan beliau lalu turunlah ayat tentang hijab,

Penderitaan Nabi SAW

Baihaqi memberitakan dari Abdullah bin Ja'far ra. katanya: Apabila Abu Thalib telah meninggal dunia, mulailah Nabi SAW diganggu dan ditentang secara terang-terangan. Satu peristiwa, beliau telah dihadang di jalanan oleh salah seorang pemuda jahat Quraisy, diraupnya tanah dan dilemparkan ke muka beliau, namun beliau tidak membalas apa pun.

Perjalanan ke Thaif

Bukhari meriwayatkan dari Urwah, bahwa Aisyah ra. isteri Nabi SAW bertanya kepada Nabi SAW katanya: 'Adakah hari lain yang engkau rasakan lebih berat dari hari di perang Uhud?' tanya Aisyah ra. 'Ya, memang banyak perkara berat yang aku tanggung dari kaummu itu, dan yang paling berat ialah apa yang aku temui di hari Aqabah dulu itu. Aku meminta perlindungan diriku kepada putera Abdi Yalel bin Abdi Kilai, tetapi malangnya dia tidak merestui permohonanku! 'Aku pun pergi dari situ, sedang hatiku sangat sedih, dan mukaku muram sekali, aku terus berjalan dan berjalan, dan aku tidak sadar melainkan sesudah aku sampai di Qarnis-Tsa'alib.

Abdullah bin Abbas Bercerita

Kemuliaan Beberapa Sahabat Nabi SAW
Thabarani telah mengeluarkan dari Rib'i bin Hirasy, Sekali peristiwa telah datang Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas) ra. meminta izin menemui Mu'awiyah ra. dan beberapa orang tokoh kaum Quraisy sedang berada di sisi Mu'awiyah, dan Said bin Al-Ash duduk di sebelah kanannya. Apabila Abdullah bin Abbas masuk ke majlis Mu'awiyah itu, dia berkata kepada Said bin Al-Ash: Hai Said! Demi Allah, aku akan kemukakan beberapa masalah kepada Ibnu Abbas ini yang dapat menjadikannya serba salah untuk menjawabnya. Jawab Said: Orang seperti Ibnu Abbas ini, tidak ada apa pun yang dapat menahannya daripada menjawab pertanyaan-pertanyaanmu itu!

Dakwah Nabi Kepada Kaisar

Bazzar telah memberitakan dari Dihyah Al-Kalbi ra. katanya: Aku telah diutus oleh Rasulullah SAW dengan membawa sepucuk surat kepada Kaisar, Pembesar Romawi. Bila aku tiba di negerinya, aku terus mendatanginya, lalu aku serahkan surat itu kepadanya, sedang di sampingnya keponakannya yang berkulit merah, dan berambut lurus. Dia pun membaca surat itu yang berbunyi (Nas surat menyurat itu tersebut di dalam Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:83). "Dari Muhammad Utusan Allah, kepada Heraklius, Pembesar Romawi."

Surat Balasan Heraklius

Di dalam versi yang dikeluarkan oleh Abdullah bin Ahmad dan Abu Ya'la dari Said bin Abu Rasyid, katanya: Aku pernah menemui orang Tanukhi (dari negeri Tanukh) yang menjadi utusan Heraklius kepada Rasulullah SAW di Himsh (Syam), dan ketika itu dia seorang yang sudah sangat tua, dan dia tetanggaku maka aku berkata kepadanya:

Usamah ra. sebagai Panglima

Ibnu Asakir telah memberitakan dari Az-Zuhri dari Urwah dari Usamah bin Zaid ra. bahwa Rasulullah SAW memerintahkannya untuk menyerang suku kaum Ubna pada waktu pagi dan membakar perkampungannya. Maka Rasulullah SAW berkata kepada Usamah: "Berangkatlah dengan nama Allah!". Kemudian Rasulullah SAW keluar membawa bendera perangnya dan diserahkannya ke tangan Buraidah bin Al-Hashib Al-Aslami ra. untuk dibawa ke rumah Usamah ra. Beliau juga memerintahkan Usamah untuk membuat markasnya di Jaraf di luar Madinah sementara kaum Mukmin membuat persiapan untuk keluar berjihad. Maka Usamah ra. mendirikan kemahnya di suatu tempat berdekatan dengan Siqayat Sulaiman sekarang ini. Maka mulailah orang berdatangan dan berkumpul di tempat itu. Siapa yang sudah selesai kerjanya segera datang ke perkemahan itu, dan siapa yang masih ada urusan diselesaikan urusannya terlebih dahulu.

Perjuangan Meninggikan Kalimatullah

Abu Nu'aim telah memberitakan dari Jubair bin Nufair dari ayahnya, katanya: Ketika sedang kami duduk-duduk dengan Al-Miqdad bin Al-Aswad r.a. pada suatu hari, tiba-tiba datang kepadanya seorang lelaki, lalu berkata: Beruntunglah kedua belah mata yang telah melihat Rasulullah SAW. Demi Allah, kami sungguh bercita-cita jika dapat melihat apa yang engkau lihat, dan menyaksikan apa yang engkau saksikan, engkau telah mendengar, lalu engkau merasa kagum dari kebaikan yang dikatakan kepadamu!

Kecintaan para Sahabat kepada Rasulullah SAW

Kecintaan Seorang Sahabat ra.
Dari 'Aisyah r.a katanya, "Ada seorang lelaki datang kepada Nabi SAW seraya berkata, "Wahai Rasulullah engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri dan engkau lebih aku cintai daripada orang tuaku. Jika aku berada di rumah, aku senantiasa merindukan dan tak sabar untuk secepatnya dapat bertemu dan melihatmu. dan apabila aku teringat kematianku dan kematianmu, tetapi aku tahu engkau kelak dimasukan ke dalam surga, tentunya engkau akan ditempatkan di surga yang paling tinggi beserta para Nabi. Sedangkan jika aku dimasukkan ke dalam surga, aku takut jika kelak tidak dapat melihatmu lagi". Nabi SAW tidak menjawab ucapan orang tersebut sampai Jibril menurunkan firman Allah,

Artinya: Dan barang siapa mencintai Allah dan Rasul-Nya mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu Nabi-nabi, para Shiddiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan merekalah teman yang sebaik-baiknva. (An Nisaa': 69)