Sunday, May 27, 2012

Keadaan Neraka dan Jahannam

Diriwayatkan oleh Umar bin Al-Khatab r.a. bahwa Jibril telah datang berjumpa  Rasulullah SAW yang tidak biasanya ia selalu datang.

Rasulullah SAW menghampiri Jibril dan bertanya : "Hai Jibril, mengapa wajahmu berubah ?"

Jawab Jibril : "Aku diperintahkan datang untuk menerangkan tentang semburan api neraka"

Rasulullah SAW berkata :"Terangkan kepadaku tentang keadaan Neraka dan Jahannam'



Jawab Jibril : "Sesungguhnya Allah memerintahkan agar jahanam dinyalakan apinya selama 1000 tahun, sehingga berubah warnanya menjadi putih. Kemudian diperintahkan agar dinyalakan 1000 tahun lagi, lalu apinya menjadi merah. Setelah itu diperintahkan supaya dinyalakan selama 1000 tahun lagi, maka apinya menjadi hitam pekat dan tidak  pernah padam. Demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran, sekiranya lubang neraka itu dibuka sebesar lubang jarum, maka terbakarlah bumi dan segala isinya karena betapa panasnya. Demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran, sekiranya salah seorang dari penjaga-penjaga neraka ini diutuskan ke bumi ini, niscaya matilah semua manusia karena wajahnya hangus dan baunya terlalu busuk. Demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran, jika satu lingkaran dari rantai neraka diletakkan di atas sebuah gunung, maka tembuslah gunung itu hingga ke dasar bumi yang paling bawah sekali.

Rasulullah SAW berkata : "Nasib baik aku tidak mati karena pecah jantung disebabkan mendengar keteranganmu ini"

Rasulullah SAW melihat Jibril menangis dan beliau turut menangis sambil berkata ; "Mengapa engkau menangis, sedangkan kedudukan engkau begitu mulia di sisi Allah SWT"

Jawab Jibril : "Bagaimana aku tidak menangis, malah akulah yang lebih berhak untuk menangis, karena siapa yang tahu tentang keadaanku dalam ilmu Allah tidak seperti yang aku ketahui. Saya tidak tahu apakah saya akan mengalami cobaan seperti iblis, sedangkan iblis itu adalah golongan Malaikat. Dan aku tidak tahu apakah aku akan mengalami apa yang dialami oleh Malaikat Harut dan Marut"

Kemudian kedua-dua mereka terus menangis sehingga datanglah seruan dari langit yang berbunyi : "Wahai Jibril, wahai Muhammad, sesungguhnya Allah Azza Wajalla telah menjamin engkau berdua tidak akan durhaka".

Lalu Jibril naik ke langit dan Rasulullah SAW meneruskan perjalanan beliau sehingga berjumpa dengan sekelompok orang-orang Ansar yang sedang bermain dan tertawa.

Lalu Rasulullah SAW berkata kepada mereka : "Apakah kamu tertawa, sedangkan di belakang kamu Neraka Jahannam. Sekiranya kamu tahu apa yang aku tahu, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banyak menangis, kamu tidak akan makan dan tidak minum, malah kamu akan pergi ke tempat yang tinggi untuk memohon dan meminta pertolongan Allah SWT.

Diriwayatkan oleh Ahmad dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada  Jibril : "Kenapa saya tidak pernah melihat Malaikat Mikail tertawa ?"

Jawab Jibril : "Mikail tidak pernah tertawa sejak Allah menjadikan Neraka"

Riwayat Lain

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. berkata: "Jibril datang kepada Nabi Muhammad s.a.w pada saat yang tidak biasa datang, dalam keadaan yang berubah mukanya, maka ditanya oleh Nabi Muhammad s.a.w: "Mengapa aku melihat kau berubah muka?" Jawab Jibril: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu pada saat dimana Allah menyuruh supaya dikobarkan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui  bahwa neraka jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, siksa Allah itu terbesar untuk yang bersenang-senang sebelum ia merasa aman daripadanya." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Ya Jibril, jelaskan kepadaku sifat jahannam." Jawabnya: "Ya, ketika Allah menjadikan jahannam maka dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun hingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya karena panasnya. Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung diantara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan baranya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut Allah dalam Al-Quran itu diletakkan diatas bukit niscaya akan ambles sampai kebawah bumi yang ketujuh. Demi Allah yang mengutusmu dengan hak, andaikan seorang diujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang diujung timur karena sangat panasnya, jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan api. Api neraka itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagian yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."

Pintu-Pintu Neraka

Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah-rumah kami?" Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya dibawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan tujuh puluh ribu tahun, tiap pintu lebih panas tujuh puluh kali dari yang lain , maka digiring kesana musuh-musuh Allah s.w.t. sehingga bila telah sampai kepintunya disambut oleh malaikat-malaikat Zabaniyah dengan rantai dan belenggu, maka rantai itu dimasukkan kedalam mulut mereka hingga tembus kepantat, dan diikat tangan kirinya kelehernya, sedang tangan kanannya dimasukkan dalam dada dan tembus kebahunya, dan tiap-tiap manusia itu digandeng dengan syaitannya lalu diseret tersungkur mukanya sambil dipukul oleh para malaikat dengan pukul besi, tiap mereka ingin keluar karena sangat risau, maka ditanamkan kedalamnya."


Nabi Muhammad s.a.w bertanya lagi: "Siapakah penduduk masing-masing pintu itu?" Jawabnya: "Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafiq, orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mujizat Nabi Isa a.s. serta keluarga Firaun sedang namanya Alhawiyah. Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim, pintu ketiga tempat orang-orang shobi'in bernama Saqar. Pintu keempat tempat iblis laknatullah dan pengikutnya dari kaum Majusi bernama Ladha, pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah. Pintu keenam tempat orang-orang kristen (Nasrani) bernama Sa'ie."


Kemudian Jibril diam segan pada Nabi Muhammad s.a.w sehingga Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ketujuh?" Jawab Jibril: "Didalamnya orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu yang sampai mati belum sempat bertaubat." Maka Nabi Muhammad s.a.w jatuh pingsan ketika mendengar keterangan Jibril itu, sehingga Jibril meletakkan kepala Nabi Muhammad s.a.w dipangkuan Jibril sehingga sadar kembali, dan ketika sudah sadar Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummatku yang akan masuk neraka?" Jawab Jibril: "Ya, yaitu orang yang berdosa besar dari ummatmu."


Kemudian Nabi Muhammad s.a.w menangis, Jibril juga menangis, kemudian Nabi Muhammad s.a.w masuk kedalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian masuk kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sholat selalu menangis dan minta kepada Allah s.w.t., dan pada hari ketiga datang Abu Bakar r.a. kerumah Nabi Muhammad s.a.w mengucapkan: "Assalamu'alaikum yang ahla baiti rahmah. apakah dapat bertemu kepada Nabi Muhammad s.a.w?" Maka tidak ada yang menjawabnya, sehingga ia menepi untuk menangis, kemudian Umar datang dan berkata: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu dengan Rasulullah s.a.w?" Dan ketika tidak mendapat jawaban dia pun menepi dan menangis, kemudian datang Salman Alfarisi dan berdiri dimuka pintu sambil mengucapkan: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu dengan Junjunganku Rasulullah s.a.w.?" Dan ketika tidak mendapat jawaban, dia menangis sehingga jatuh dan bangun, sehingga sampai kerumah Fatimah r.a. dan dimuka pintunya ia mengucapkan: "Assalamu'alaikum hai puteri Rasulullah s.a.w."Kebetulan pada masa itu Ali r.a. tiada dirumah, lalu bertanya: "Hai putri Rasulullah, sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah beberapa hari tidak keluar kecuali untuk sholat dan tidak berkata apa-apa kepada orang dan juga tidak mengizinkan orang-orang bertemu dengannya." Maka segeralah Fatimah memakai baju yang panjang dan pergi sehingga apabila beliau sampai kedepan muka pintu rumah Rasulullah s.a.w. dan memberi salam sambil berkata: "Saya Fatimah, ya Rasulullah." Sedang Rasulullah s.a.w. bersujud sambil menangis, lalu Rasulullah s.a.w. mengangkat kepalanya dan bertanya: "Mengapakah kesayanganku?" Apabila pintu dibuka maka masuklah Fatimah kedalam rumah Rasulullah s.a.w. dan ketika melihat Rasulullah s.a.w. menangislah ia karena melihat Rasulullah s.a.w. pucat dan sembam muka karena banyak menangis dan sangat sedih, lalu ia bertanya: "Ya Rasulullah, apakah yang menimpamu?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Jibril datang kepadaku dan menerangkan sifat-sifat neraka jahannam dan menerangkankan bahwa bagian yang paling atas dari semua tingkat neraka jahannam itu adalah untuk umatku yang berbuat dosa-dosa besar, maka itulah yang menyebabkan aku menangis dan berduka cita." Fatimah bertanya lagi: "Ya Rasulullah, bagaimana caranya masuk?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Diiring oleh Malaikat keneraka, tanpa dihitamkan muka juga tidak biru mata mereka dan tidak ditutup mulut mereka dan tidak digandengkan dengan syaitan, bahkan tidak dibelenggu atau dirantai." Ditanya Fatimah lagi: "Lalu bagaimana cara Malaikat menuntun mereka?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Adapun kaum lelaki ditarik janggutnya sedangkan yang perempuan ditarik rambutnya, maka beberapa banyak dari orang-orang tua dari ummatku yang mengeluh ketika diseret keneraka: Alangkah tua dan lemahku, demikian juga yang muda mengeluh: Wahai kemudaanku dan bagus rupaku, sedang wanita mengeluh: Wahai alangkah maluku sehingga dibawa Malaikat Malik, dan ketika telah dilihat oleh Malaikat Malik lalu bertanya: "Siapakah mereka itu, maka tidak pernah saya dapatkan orang yang akan tersiksa seperti orang-orang ibi, muka mereka tidak hitam, matanya tidak biru, mulut mereka juga tidak tertutup dan tidak juga diikat bersama syaitannya, dan tidak dibelenggu atau dirantai leher mereka? Jawab Malaikat: "Demikianlah kami diperintahkan membawa orang-orang ini kepadamu sedemikian rupa." Lalu ditanya oleh Malaikat Malik: "Siapakah wahai orang-orang yang celaka?"


Dalam lain riwayat dikatakan ketika mereka digiring oleh Malaikat Malik selalu memanggil: "Wahai Muhammad." tetapi setelah melihat muka Malaikat Malik lupa akan nama Rasulullah s.a.w. karena hebatnya Malaikat Malik, lalu ditanya: "Siapakah kamu?" Jawab mereka: "Kami ummat yang dituruni Al-Quran dan kami telah puasa bulan Ramadhan." Lalu Malaikat Malik berkata: "Al-Quran tidak diturunkan kecuali kepada ummat Rasulullah s.a.w.." Maka ketika itu mereka menjerit: "Kami ummat Nabi Muhammad s.a.w" Maka Malaikat Malik bertanya: "Tidakkah telah ada larangan dalam Al-Quran dari ma'siyat terhadap Allah subha nahu ta'ala." Dan ketika berada ditepi neraka jahannam dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata: "Ya Malik, izinkan saya akan menangis." Maka diizinkan, lalu mereka menangis sampai habis airmatanya, kemudian menangis lagi dengan darah, sehingga Malaikat Malik berkata: "Alangkah baiknya menangis ini andaikata terjadi didunia karena takut kepada Allah s.w.t., niscaya kamu tidak akan disentuh oleh api neraka pada hari ini, lalu Malaikat Malik berkata kepada Malaikat Zabaniyah: "Lemparkan mereka kedalam neraka." dan bila telah dilempar mereka serentak menjerit: "La illaha illallah..." maka surutlah api neraka, Malaikat Malik berkata: "Hai api, sambarlah mereka." Jawab api: "Bagaimana aku menyambar mereka, padahal mereka menyebut La illaha illallah." Malaikat Malik berkata: "Demikianlah perintah Tuhan Rabbul arsy." maka ditangkaplah mereka oleh api, ada yang hanya sampai tapak kaki, ada yang sampai kelutut, ada yang sampai kemuka. Malaikat Malik berkata: "jangan membakar muka mereka karena mereka telah lama sujud kepada Allah s.w.t., juga jangan membakar hati mereka karena mereka telah haus pada bulan Ramadhan." Maka tinggal dalam neraka beberapa lama sambil menyebut: "Ya Arhamar Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan."


Kemudian bila telah selesai hukuman mereka, maka Allah s.w.t.memanggil Jibril dan bertanya: "Ya Jibril, bagaimanakah keadaan orang-orang yang maksiat dari ummat Nabi Muhammad s.a.w?" Jawab Jibril: "Ya Tuhan, Engkau lebih mengetahui." Lalu diperintahkan: "Pergilah kau lihatkan keadaan mereka." Maka pergilah Jibril a.s. kepada Malaikat Malik yang sedang duduk diatas mimbar ditengah-tengah jahannam. Ketika Malaikat Malik melihat Jibril segera ia bangun hormat dan berkata: "Ya Jibril, mengapakah kau datang kesini?" Jawab Jibril: "Bagaimanakah keadaan rombongan yang maksit dari ummat Rasulullah s.a.w.?" Jawab Malaikat Malik: "Sungguh ngeri keadaan mereka dan sempit tempat mereka, mereka telah terbakar badan dan daging mereka kecuali wajah dan hati mereka masih berkilauan iman."Jibril berkata: "Bukalah tutup mereka supaya saya dapat melhat mereka." Maka Malaikat Malik menyuruh Malaikat Zabaniyah membuka tutup mereka dan ketika mereka melihat Jibril mereka mengerti bahwa ini bukan Malaikat yang menyiksa manusia, lalu mereka bertanya: "Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya itu?" Jawab Malaikat Malik: "Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada Nabi Muhammad s.a.w." Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad s.a.w. maka serentaklah mereka menjerit: "Ya Jibril, sampaikan salam kami kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan beritakan bahwa maksiat kamilah yang memisahkan kami dengannya serta sampaikan keadaan kami kepadanya." Maka kembalilah Jibril menghadap kepada Allah s.w.t. lalu ditanya: "Bagaimana kamu melihat ummat Muhammad?" Jawab Jilril: "Ya Tuhan, alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Lalu Allah s.w.t. bertanya lagi: "Apakah mereka minta apa-apa kepadamu?" Jawab Jibril: "Ya, mereka minta disampaikan salam mereka kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan diberitakan kepadanya keadaan mereka." Maka Allah s.w.t. menyuruh Jibril menyampaikan semua pesan itu kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang tinggal dalam istana dari permata yang putih, mempunyai empat ribu buah pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua daun pintu dari emas, maka berkata Jibril: Ya Muhammad, saya datang kepadamu dari rombongan orang-orang yang durhaka dari ummatmu yang masih tersiksa dalam neraka, mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh bahwa keadaan mereka sangat buruk dan sangat sempit tempat mereka." Maka pergilah Nabi Muhammad s.a.w. kebawah arsy dan bersujud dan memuji Allah s.w.t. dengan ucapan yang tidak pernah diucapkan oleh seorang makhlukpun sehingga Allah s.w.t. menyuruh Nabi Muhammad s.a.w.: "Angkatlah kepalamu dan mintalah niscaya akan diberikan, dan ajukan syafa'atmu pasti akan diterima." Maka Nabi Muhammad s.a.w. berkata: "Ya Tuhan, orang-orang yang durhaka dari ummatku telah terlaksana pada mereka hukumMu dan balasanMu, maka terimalah syafa'atku." Allah s.w.t. berfirman: "Aku terima syafa'atmu terhadap mereka, maka pergilah ke neraka dan keluarkan daripadanya orang yang pernah mengucap Laa ilaha illallah." Maka pergilah Nabi Muhammad s.a.w. keneraka dan ketika dilihat oleh Malaikat Malik, maka segera ia bangkit hormat lalu ditanya: "Hai Malik, bagaimanakah keadaan ummatku yang durhaka?" Jawab Malaikat Malik: "Alangkah buruknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Maka diperintahkan membuka pintu dan angkat tutupnya, maka apabila orang-orang didalam neraka itu melihat Nabi Muhammad s.a.w. maka mereka serentak menjerit : "Ya Nabi Muhammad s.a.w., api neraka telah membakar kulit kami." Maka dikeluarkan semuanya berupa arang, lalu dibawa mereka kesungai dimuka pintu syurga yang bernama Nahrulhayawan, dan disana mereka mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok, cerah matanya sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis didahi mereka Aljahanamiyun atau orang-orang jahannam yang telah dibebaskan oleh Allah s.w.t.. Dari neraka kemudiannya mereka masuk kesyurga, maka apabila orang-orang neraka itu melihat kaum muslimin telah dilepaskan dari neraka, mereka berkata: "Aduh, sekiranya kami dahulu Islam tentu kami dapat keluar dari neraka."




                        Allah s.w.t. berfirman: "Rubama yawaddul ladzina kafaruu lau kanu muslimin." (Yang artinya) "Pada suatu saat kelak orang-orang kafir ingin andaikan mereka menjadi orang Muslim."



 Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Pada hari kiamat kelak akan didatangkan maut itu berupa kambing kibas putih hitam, lalu dipanggil orang-orang syurga dan ditanya: "Apakah kenal maut?" Maka mereka melihat dan mengenalnya, demikian pula ahli neraka ditanya: "Apakah kenal maut?" Mereka melihat dan mengenalnya, kemudian kambing itu disembelih diantara syurga dan neraka, lalu diberitahu: "Hai ahli syurga kini kekal tanpa mati, hai ahli neraka kini kekal tanpa mati." Demikianlah ayat: Wa andzirhum yaumal hasrati idz qudhiyal amru (Yang artinya) Peringatkanlah mereka akan hari penyesalan ketika maut telah dihapuskan."


Abu Hurairah r.a. berkata: "Janganlah gembira seorang yang lacur dengan suatu nikmat karena dibelakangnya ada yang mengejarnya yaitu jahannam, tiap-tiap berkurang ditambah pula nyalanya."

No comments:

Post a Comment