Abu Hurairah menangis mengingat wafatnya Utsman bin ‘Affan. Terbayang
di hadapannya apa yang diperbuat bughat terhadap khalifah. Sebuah
tragedi tercatat dalam lembaran tarikh Islam; menorehkan peristiwa
kelabu atas umat ummiyah.
Dengan keji, pembunuh-pembunuh itu menumpahkan darah. Tangan menantu Rasulullah n ditebas, padahal jari-jemari itulah yang dahulu dipercaya Rasul n mencatat wahyu Allah. Darah pun mengalir membasahi Thaybah.
Dengan penuh cinta dan ridha kepada Allah, Amirul Mukminin mengembuskan nafas terakhir, meraih syahadah dengan membawa hujjah dan kemenangan yang nyata.
Dengan keji, pembunuh-pembunuh itu menumpahkan darah. Tangan menantu Rasulullah n ditebas, padahal jari-jemari itulah yang dahulu dipercaya Rasul n mencatat wahyu Allah. Darah pun mengalir membasahi Thaybah.
Dengan penuh cinta dan ridha kepada Allah, Amirul Mukminin mengembuskan nafas terakhir, meraih syahadah dengan membawa hujjah dan kemenangan yang nyata.